Kamis, 18 Maret 2021

 


Islam merupakan agama mulia yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Dahulu kala, sebelum bangsa Arab mengenal agama Islam, mereka berpegang teguh kepada aliran kepercayaan nenek moyang. Bahkan tak jarang banyak yang saling menyakiti satu sama lain demi tegaknya nama besar leluhur mereka. Perempuan dan bayi wanita seolah dianggap tidak dapat melakukan apa-apa. Mereka hanya sebatas ‘pelayan’ bagi kaum lelaki yang berjaya di waktu itu. Akan tetapi setelah islam datang, budaya tersebut kemudian mulai luntur dan hilang sedikit demi sedikit. Hingga akhirmya kedudukan wanita pun dianggap tinggi dan mulia. 

Zaman sekarang, agama Islam khususnya di Indonesia merupakan agama mayoritas yang penganutnya paling banyak dibandingkan dengan agama lain. Hal ini tidak terlepas dari peran walisongo yang mengajarkan agama Islam pada zaman dahulu. Mereka mengajarkan agama Islam melalui sistem kebudayaan yang dipegang erat oleh masyarakat Indonesia. 

Islam mengajarkan kita untuk selalu menebarkan cinta dan berkasih sayang serta tidak boleh membenci satu sama lain. Hal ini menjadi keunikan sekaligus keutamaan umat muslim di Indonesia sebagai agama ‘mayoritas’ pada saat ini. Sehingga tidak jarang banyak umat lain yang ingin masuk Islam dan mengucapkan dua kalimat syahadat.

Namun, sebelum seseorang menjadi muallaf (orang yang baru masuk Islam), ada beberapa hal penting yang harus diketahui. Sebagaimana yang disampaikan oleh salah satu ulama di Indonesia dalam ceramahnya, yaitu Ustadz Adi Hidayat Lc., M.A. atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan UAH. Menurut beliau, dalam Al-Qur’an ada tiga hal yang harus disampaikan sebelum seseorang mengucapkan dua kalimat syahadat.

Berikut tata cara menuntun seseorang untuk menjadi muallaf :

1.         Menanyakan terlebih dahulu, apakah ada paksaan sebelum ia masuk Islam.

Mengingat dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwasanya tidak boleh seorang muslim memaksa orang lain untuk memeluk agama Islam. Hal ini diterangkan dalam Al-Qur’an,

لَا إِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِ ... (البقرة : 256)

Tidak ada paksaan untuk memeluk agama Islam… (Q.S. Al-Baqoroh : 256)

2.         Apabila didapati masih memiliki kedua orangtua, hendaknya setelah ia masuk islam harus senantiasa berhubungan baik dan menolak dengan lembut jika ternyata orangtuanya mengajak ia untuk kembali ke agama asalnya.

Hal ini sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an Surat Luqman ayat 14-15. Namun lebih lanjut, beliau menekankan kepada ayat 15 yang berbunyi;

وَإِن جَاهَدَاكَ عَلَى أَن تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ (لقمان : 15)

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S. Luqman: 15)

3.         Jika seseorang telah bersyahadat, ia tidak boleh keluar dari Islam dan berkomitmen mengerjakan tuntunan Islam semampu ia dengan sempurna.

Sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqoroh ayat ke 208 yang berbunyi;

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا ادۡخُلُوۡا فِى السِّلۡمِ کَآفَّةً ۖ وَلَا تَتَّبِعُوۡا خُطُوٰتِ الشَّيۡطٰنِ‌ؕ اِنَّهٗ لَـکُمۡ عَدُوٌّ مُّبِيۡنٌ  (البقرة :208 )

Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu. (Q.S. Al-Baqoroh : 208)


4.         Jika ia benar-benar sudah mantap untuk memeluk agama Islam, hendaknya kita tuntun untuk membaca Syahadat beserta artinya.

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ  وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

(Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullah)

Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah

5.         Yang terakhir adalah berdoa. Berharap sang muallaf menjadi muslim yang taat dan bertaqwa kepada Allah SWT dan jangan lupa mendoakan orangtuanya agar mendapat hidayah untuk ikut memeluk agama Islam.

         Demikianlah tata cara menuntun seseorang untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Semoga bermanfaat. Aamiin ya robbal ‘alamin.



0 komentar:

MP3

Visit my YouTube

Followers

Total tayang halaman

My visitors

Flag Counter

Popular Posts

Blog Archive